Sunday, February 12, 2017

Anakku, Abrar

Anakku, Abrar
Dunia luaskan?
Mentari benderang
Dan rembulan berpijar malam ini
Aku ingin hidupmu kelak sebenderang itu
Anakku, Abrar
Selain luas, dunia saat ini keras
Kehidupan rumit
Sehingga banyak hal berubah sulit
Namun, impian kami untukmu tetap
Jadilah sesuatu yang bermanfaat di kemudian
Kala kau telah mampu menaklukkan gunung
Dan jangan hanya itu
Berteguhlah dengan iman
Allah menyukai pemuda di jalan lurus
Jangan bersia-sia dengan waktu
Cukup mereka, kita jangan..

Selamat Pagi

Selamat pagi pendar pagi yang cerah. Semangat terasa kembali terisi saat lelah seharian kemarin telah dibinasakan di dalam lelap. Dan betapa keindahan hari ini masih menjadi milik kita. Kita tak lagi memeluk dingin melainkan setiap senyum adalah percikan-percikan kehangatan yang bermunculan dari wajah-wajah mereka yang tau bahwa hidup harus dihargai dengan tidak membiarkannya sia ditelan waktu. Bahkan ketika cahaya diganti oleh ketiadaan. Lain hal dengan senja, ia meriah di dalam jingga. Perihal pergantian siang dan malam, tetap waktu memberi keindahan di sela-sela kesibukannya melangkah..

Thursday, February 09, 2017

Menjelma

Engkau menjelma lirik-lirik yang ku senandungi sepanjang hari..
Menjelma doa-doa yang ku munajatkan kepadaNya..
Menjelma hujan,menjadi tempatku bermohon..
Menjadi harapan yang aku lantunkan..
Menjadi sesuatu yang aku gandrungi,aku mimpikan,dan aku bahasakan sebagai "Pangeran"
Selamat siang kamu..


Mendekat

Mencoba memahami alur yang ada dengan tetap menahan diri agar senantiasa mampu menjadi sosok yang sabar..
Meski sampai batas yang belum ditentukan..
Meski sore telah berganti senja dan senja telah berganti malam..
Meski yang dirindu belum kunjung mendatangi dalam nyatanya perjalanan ini..
Meski tatih yang selalu berusaha untuk dilangkahkan,
mendekat..
Semakin mendekat..
Dan pastinya mendekat..
Padamu..


Sudahilah dan Tersenyumlah

Dan melangkahlah..
Akan banyak hal baru yang akan kau temui,
yang akan kau rasai.
Sudahilah segala yang memberatkan,
bila semua dapat engkau tepis dengan baik..
Maka tersenyum adalah alasan terbaik untuk membuat hari ini tersimpul pelangi..
Dan bila seandainya engkau ingin memandang kembali ke belakang,
jadikanlah yang telah terjadi itu sebagai sesuatu yang membekas..
Bukan sakitnya,
tapi pelajarannya..
Selamat siang KAMU..


Akhirnya, Jawabannya adalah Pergi


Apa aku harus pergi saja?
Melupakan hati yang hampir jatuh ini..
Karena terlalu sulit bagiku untuk mencoba menggapai dan menjangkaumu dengan sebelah tangan..
Lalu jika ku gunakan kedua tanganku,tangan mana lagi yang akan aku gunakan untuk bergantung..
Bergantung kepadaNya, kepada keputusanNya, kepada jalan pilihanNya..
Tuhan,selamatkan aku dalam rimbunnya belantara ini..

Tempat aku menjelajah dan mencari titik kenyamananku..

Wednesday, February 08, 2017

Hanya Agar Aku Lupa

Aku memendammu jauh..
Jauh di sini..
Di tempat yang hanya aku dan Dia yang tau..
Atas segala harap dan inginku..
Yang sering aku detakkan bersama degup jantung ini..
Yang sering aku denyutkan bersama denyut nadi ini..
Biarlah ia menjadi sesuatu yang terkubur,
hingga suatu saat aku bisa lupa bahwa aku pernah mati-matian membenamkanmu di sini..
Agar aku lupa bahwa aku pernah menjadikanmu harapan untuk masa depanku..


Pendar Kelabu

Pendar yang mulai kelabu..
Yang mulai mengelam..
Aku bagai tersesat,jauh..
Di lubuk yang dalam..
Entah,,
Bagaimana caranya agar aku mampu menembusmu dengan mudah..
Semudah cahaya yang merasuk dari sela
-sela ranting daun itu..

Luar Biasa


Sekuat hatimu bertahan dalam tajamnya kerikil yang menghalangi jejal langkahmu..
Ingatlah selalu bahwa ada sesuatu yang tersirat yang kelak akan berguna bagimu dalam menjalani hidup di masa berikutnya..
Entah lebih berat atau lebih ringan daripada ini..
Tak ada yang melulu lurus tanpa belokan,tak ada yang melulu rata tanpa tanjakan..
Katanya "Hasil luar biasa tak mungkin dilakukan dengan cara biasa"
"Hidup luar biasa selalu diiringi dengan ujian luar biasa"

Jagalah, Untukku

Ku biarkan rasa ini mengalun..
Pelan dan lembut..

Merasuk pada hati yang mencoba menyabarkan diri selalu..
Selalu hingga sampai pada titik terberat dan yang paling keras..
Menyadari perjalanan ini adalah pilihanNya,tak dapat ku bebaskan ketergantungan ini walau sedetik..
MembutuhkanNya setiap waktu, pada setiap hujaman itu melukai..
Pada setiap langkah demi langkah hingga satu persatu batas itu terlewati..
Berbicara tentang hingga,tak ada yang mampu menebak kapan ia akan tergenggam dengan sempurna..
Hanya, dengan kesendirian ini,dengan kesepian ini, Ia mengajarkan bahwa untuk bertahan tidak cukup bila hanya mengandalkan orang lain..

Karena jauh daripada itu,diri sendiri adalah kekuatan utama..
Maka Ia akan tambahkan kekuatan dari sisiNya..
Oleh sebab itu,aku mampu berdiri dan tetap melangkah hingga saat ini.


Meski rindu berkali-kali menyapa..hanya lewat tetes air mata dalam sujud aku bertanya..
"Di manakah dia saat ini?,mohon jaga ya Allah. Untukku"

Kita Tak Lebih

Kita tak lebih dari pengharap yang selalu memandang ke atas untuk membujuk dan sedikit merayu kepada Tuhan agar dikuatkan pundak untuk memikul beragam ujian yang datang..
Tak lebih dari peminta,yang senantiasa menadahkan tangan berharap limpahan kasih sayang..
Tak lebih dari seseorang yang tak mampu berdiri sendiri tanpaNya..
TanpaNya kita bagai pohon tanpa akar,yang tegak tapi rapuh..
Yang tak seimbang dan mudah rubuh..

Tuesday, February 07, 2017

Yang Melayang, Yang Hampir Hilang





Memilih senyum untuk menutupi luka
Memilih ikhlas untuk akhir dari sebuah perjuangan..
Ketika kesementaraan ini terasa semakin memberatkan

waktu bagai tak bergerak.
Dan kita bagai ombang-ambing di sudut cakrawala..
yang melayang,yang hampir hilang..

Sisa Hujan



Perjalanan ini tak seindah siluet senja..
Tetapi sebaliknya..
Ia adalah kelam yang pekat..
Yang menelan siang..
Lalu menyisakan hujan..
Di kedua kelopak kita..

Sore Itu



Dan sore itu,teranglah semua yang terasa abu-abu..
Sembari menyeruput hening denting yang melepas siang..
Sembari menanti siluet dan sunset yang akan menjelang..
Aku membisiki diri dengan harapan yang masih tenggelam..
"Aku merinduimu dalam sepinya penantian ini,aku memimpiimu sebagai sesuatu yang akan aku cintai kelak di masa depan"
Engkau,yang masih terlalu samar untuk aku pandang..
Namun untukmu,doa terhatur laksana gugur dedaunan di musim semi..
Engkau yang kelak akan mendamaikan segala gelisah..
Di pelukmu aku akan rebah..
Di pelukmu nanti segala lelah berpulang dan hilang..
Calon imam impian..

Adalah Senyummu


Seperti apa?
Seperti mentari pagi ini,yang hadirnya memberi kehidupan baru..
Memberi warna baru dalam tiap lembar kanvas yang sudah dibalik..
Yang dengannya senyum kembali ringan,kembali bernada..
Yang hangat,yang memukau..
Alasan yang membuat syukur itu terhatur berkali-kali..
Adalah Senyummu..

 

Lembar Sajak Template by Ipietoon Cute Blog Design