Saturday, April 15, 2017
Teruntuk Engkau
Dalam hari-harimu yang terus
melaju dan bergulir..
Sempatkanlah..
Walau hanya sesaat, untuk sekedar
mengingat dan mendoakan aku..
Jadikanlah aku tujuan dan
tempatmu berpulang kelak..
Ketika saat ini pertemuan tidak
membersamai kita..
Lalu kita mengirim ribuan doa
yang sama
Sungguhkah ini Wajar?
Aku menjadikanmu sesuatu yang
sewajarnya..
Mengingatmu pun sewajarnya..
Karena tau tak semua yang diinginkan itu harus didapatkan..
Bahkan segala yang sudah
tergenggam pun mampu berlepas diri dan pergi..
Ehm.. Terkadang helaan nafas ini
terasa sesak..
Dan terkadang terasa berat..
Menatih likuan ini, seperti berjalan di lajur-lajur waktu yang tak
berpenerang..
Sungguh pun ada, sebagian dari
harap ini tetap berdetak..
Petanda bahwa masih ada ingin,
namun disamarkan..
Begitulah..
Menjelma
Engkau menguap hening
Menjelma mimpi
Menjelma harapan
Menjelma pinta
Menjelma mohon
Dan selalu menjadi sesuatu yang mendebarkan..
Menjadi sesuatu yang membuatku ingin berlalu dari rindu ini..
Dengan segera, tenggelam dalam
dekapmu..
Khalilku
Seperti yang kau ketahui, selalu
ku coba untuk tersenyum
Sembari menghaturkan doa-doa untuk pertemuan kita kelak
Doa yang berhamburan mengetuk pintu-pintu langit agar dibukakan jalan untuknya
masuk.. Mengiba dan merayu kepadaNya..
Sungguh, bagaimana pun..
Rindu itu memang tak bisa
dihentikan dengan mudah..
Selalu saja ia membayangi
hari-hari yang kadang terasa begitu panjang
Yang kadang terasa begitu pendek..
Namun, sejatinya ia tetap pada
kelazimannya..
Hanya kita saja yang terkadang
kurang bersabar dengannya..
Selamat malam pangeran..
Khalilku,,
Aku hanya ingin mengatakan bahwa
aku kembali merinduimu..
Segera susuri jalan untuk
mendekat pada pertemuan kita ya..
Semoga selalu penjagaanNya
meliputi setiap langkahmu..
Dan "semoga yang sama"
juga untukku..
Sahabat
Terima kasih untuk selalu mencoba
menjadi alasan mengapa senyum ini harus selalu ada..
Yang selalu merangkul dan
menenangkan di kala gundah..
Sungguh terkadang hidup ini sulit
Namun engkau menyadarkan bahwa
kita mesti seperti air yang selalu mengalir mencari celah untuk tetap
bergerak..
Bila aku katakan aku ingin
menjadi pelangi, maka aku akan kekurangan warna bila engkau tidak hadir
menyertainya..
Sahabat..
Membiarkannya Mengalir
Banyak hal yang tidak bisa
dijelaskan bahkan ada yang sulit untuk dipahami..
Seperti angin lalu yang mengelus ranting-ranting pohon itu..
Yang datang lalu berlalu, datang dan kembali berlalu..
Seperti hati yang tak dapat dipaksa untuk benci, seperti hati yang tak dapat
dipaksa untuk cinta..
Hanya mampu membiarkannya mengalir, memilih jalan sendiri..
Seperti keyakinan siang pada malam yang pasti akan datang kala senja telah
berlalu..
Ia akan tau jalan mana yang tepat untuk berlabuh, bukan..?
Bukankah begitu?
Ketika itu, aku memilih untuk membiarkannya mencari..
Karena ia akan tau titik nyaman mana yang akan membuatnya berhenti mencari..
Datanglah, Aku Menunggu
Teruntuk kamu yang menjadi
rahasia masa depanku..
Taukah, bila hari demi hari aku selalu menebak apakah hari esok adalah pertemuan
kita..
Yang selalu aku rayukan kepada Rabb ku, untuk selalu menjagamu di dalam
kebaikan..
Menuntun langkahku dan langkahmu untuk bergerak mendekat dan semakin dekat..
Kita adalah dua, yang mungkin saja sedang sibuk dengan masalah-masalah hidup
yang membelit..
Namun, harapanku tetaplah sama..
Ingin kau diliputi kesehatan dan penghidupan yang terjaga..
Kelak, bila waktu itu datang..
Genggam tanganku, dan
berjanjilah..
Kita akan menjadi sepasang yang ikhlas dengan ketentuanNya..
Apa pun itu, rencanaNya adalah yang terkuat..
Kita hanya bisa meniatkan sambil berharap niat itu akan dinyatakan..
Dan dengan usaha-usaha yang sehari-hari kita akan lakukan untuk meyakinkanNya..
Kita yang terlampau jauh dari kesempurnaan, tak mungkin akan menggapai
sempurna..
Melainkan dengan mencoba
menyempurnakan hidup dengan sabar dan syukur..
Semoga kau baik-baik saja saat ini, dan malam ini kembali aku merinduimu..
Dan tak ada yang dapat aku lakukan kecuali mendoakanmu, semoga Engkau berada
dalam sebaik-baiknya penjagaan..
Datanglah dengan segera, aku menunggumu..
Sungguh Aku Ingin Menyerah
Selamat pagi jiwa-jiwa yang
percaya bahwa kebahagiaan itu dekat..
Jiwa yang percaya bahwa dalam perjalanan ini semua tidak mesti dikeluhkesahkan
bahkan diumpatkan..
Jiwa yang percaya bahwa semua rencana sudah rampung disusun dan siap untuk
ditelusuri..
Maka berbahagialah mereka yang menjalaninya dengan sabar dengan tetap tenang..
Tanpa lupa bahwa kita punya Dia yang menguatkan..
Beritahu aku, sudut mana yang
harus aku datangi agar aku bisa berhenti memikirkanmu..
Karena begitu tidak mudah untuk menenangkan hati yang bergemerisik ini, begitu
tidak mudah untuk tiba-tiba berhenti dan membuatmu pergi lalu hilang..
Sungguh,
Aku ingin menyerah..
Sendiri dan Bersama
Kita memang terkadang sibuk
sendiri..
Sibuk merangkai dunia sendiri..
Namun pada satu waktu, kita bersama..
Bahwa ada hal yang terkadang mereka tak pahami..
Lalu kita memilih untuk menepi..
Memberi ruang untuk bernafas sendiri..
Menenggelamkan risau dan melabuhkan semangat baru..
Iya, kita butuh sendiri..
Untuk merencanakan langkah, darimana kita akan memulai..
Lalu selanjutnya kita butuh bersama ketika kita tersadar bahwa di dunia ini
kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk sendiri..
Aku yang Selalu Ingin
Aku
yang tak bisa berbuat banyak, bahkan
dalam kelapanganku sekalipun..
Tak mudah, tapi aku mencoba..
Mencoba untuk masuk ke dalam duniamu..
Ingin berdiri sebagai sesuatu yang menjagamu selain penjagaanNya..
Ingin hadir sebagai sesuatu yang membuatmu tersenyum dan bahagia..
Sesungguhnya aku ingin hidup di dalam tatapanmu, seperti cahaya yang membuatmu mampu melihat sekitar..
Yang bisa memberimu ruang untuk melihat warna-warni kehidupan..
Hingga kita mampu saling menyadari bahwa kebersamaan itu menenangkan..
Dan pada akhirnya, mencoba untuk saling menggenggam dan melupakan cara melepaskan..
Maukah kau?
Tak mudah, tapi aku mencoba..
Mencoba untuk masuk ke dalam duniamu..
Ingin berdiri sebagai sesuatu yang menjagamu selain penjagaanNya..
Ingin hadir sebagai sesuatu yang membuatmu tersenyum dan bahagia..
Sesungguhnya aku ingin hidup di dalam tatapanmu, seperti cahaya yang membuatmu mampu melihat sekitar..
Yang bisa memberimu ruang untuk melihat warna-warni kehidupan..
Hingga kita mampu saling menyadari bahwa kebersamaan itu menenangkan..
Dan pada akhirnya, mencoba untuk saling menggenggam dan melupakan cara melepaskan..
Maukah kau?
Tuhan Sang Punya Rencana
Sebab di kedua bola matamu aku
melihat dunia, karenanya aku menyukai caramu menatap..
Sebab di dalam senyummu aku menemukan bahagia, karenanya aku suka melihatmu
tersenyum..
Tersebab aku mengagumimu namun harus ku diamkan dengan sengaja, karenanya aku
hanya mampu mencuri-curi tatapanmu dari kejauhan..
Ada yang harus dan tak harus aku tampakkan..
Demikian, aku ingin menjagamu di dalam doa dan kekhawatiranku..
Karena selalu, kebaikan untukmu
yang aku mohonkan..
Kelak bila engkau akan bersamaku atau tidak..
Tuhan memang punya rencana yang lebih baik,bukan?
Ingin Menjadi Bagianmu
Bahkan dalam kesempatan singkat
yang diberikan untuk sekedar menatapmu dari dekat..
Aku hanya ingin melihat garis-garis senyum yang dilukiskan bibirmu..
Ingin masuk ke dalam kedua bola matamu,karena di sana ada aku..
Aku suka berdekat denganmu,kala hadirmu mendebarkanku..dan aku akan memulai
kebingunganku sendiri untuk menenangkan debaran itu..
Lalu,sambil mengusap dada "Tenanglah sedikit", gumamku dalam hati..
Sungguh,laksana hujan yang datang dengan tiba2 dan pergi begitu saja..namun
selalu..
Hadirmu senantiasa ku rindui..
Terlebih untuk menetap sejenak di sisiku..
Sejenak saja,terkadang itu sudah lebih daripada CUKUP..
Friday, April 07, 2017
Benar Adanya
Benar adanya kepergian itu menyakitkan
Dan untuk membuat lupa pada yang pernah ada itu menyulitkan..
Tuesday, February 21, 2017
Langit Sedemikian Luas
Semenjak itu barulah aku mengerti
Mengapa langit itu sedemikian luasnya
Sebab setiap butir rindu yang tercipta dari para perindu itu
Mengepak sayap ke langit
Terlebih tatkala gelap semakin memekat
Makin bergemuruh ia
Berdesak-desak
Menderu cakrawala
Memburu pintu-pintu langit untuk segera sampai kepada Aamiin
Mengapa langit itu sedemikian luasnya
Sebab setiap butir rindu yang tercipta dari para perindu itu
Mengepak sayap ke langit
Terlebih tatkala gelap semakin memekat
Makin bergemuruh ia
Berdesak-desak
Menderu cakrawala
Memburu pintu-pintu langit untuk segera sampai kepada Aamiin
Friday, February 17, 2017
Kasih
Lantas bagaimana caranya membuatmu tau bahwa
Aku bersenandung sendu malam ini bersama bayu
Menceritakan kepada langit
Tempat bulan bersandar
Tak terperi rasanya membuat hati ini tetap kuat
Lalu, sepulang aku dari lamunan itu
Aku tetap menemui kau tersenyum ramah
Dan aku mengerti bahwa
Kau pun kesulitan saat aku berada jauh dari pelupukmu
Kasih..
.
.
*bila ku rindu bersajak tentu aku pun rindu padamu
*karena padanya segala rasa tertuang tanpa terkecuali
Aku bersenandung sendu malam ini bersama bayu
Menceritakan kepada langit
Tempat bulan bersandar
Tak terperi rasanya membuat hati ini tetap kuat
Lalu, sepulang aku dari lamunan itu
Aku tetap menemui kau tersenyum ramah
Dan aku mengerti bahwa
Kau pun kesulitan saat aku berada jauh dari pelupukmu
Kasih..
.
.
*bila ku rindu bersajak tentu aku pun rindu padamu
*karena padanya segala rasa tertuang tanpa terkecuali
Subscribe to:
Posts (Atom)