Saturday, April 15, 2017
Sampai Kapan
Di bawah rundung kicau angin
Ingin ku nyatakan bahwa kelamku
beringsut menepi.
Mungkin saja lelah itu menyerah
lalu mencoba membunuh setiap sepi yang dulu datang dengan gusar.
Bukankah pondok itu meneduhkan
kita dari panas, tetapi terkadang angin pun menghela gerimis untuk masuk
mengenai kita.
Ya, bila hidup tak kita maknai
dengan sangat bijak, sampai kapan kita harus berpagut dengan gundah sembari ia
mengaduk semua rasa yang terkadang menjadikan hati terasa kacau..
Bukan berarti
pula panas tak akan menerik ke ubun-ubun kita..
Setiap masa datang dan berlalu
begitu saja. Saat ini tak akan sama dengan kemarin..
Esok
lebih misteri, lalu haruskah segala yang terlepas itu mesti disesali selamanya?
Kemana Harus Ku Buang Gigil Ini
Pagi yang kembali, berkali-kali..
Melangkah menuju siang, melaju
menuju sore, menatih malam..
Hingga bulan tenggelam, tepat di
bola matamu..
Dan setelah itu, pagi kembali
lagi..
Yang saat ini terasa dingin,
namun esok mungkin akan hangat..
Pada waktu yang ditentukan,
berkali-kali ia akan kembali..
Lalu, yang membedakan adalah
ketika itu pagi kita hujan..
Dan kini pagi kita terasa
dingin..
Bila kicauan itu terasa syahdu..
Saat itu tetap aku mencoba
memeluk segala rinduku..
Tanpa peduli, beku seperti apa
yang tengah mengintai untuk menyergap..
Tak perlu tau apa yang akan
terjadi esok hari..
Cukup berusaha untuk membuat pagi
yang dingin itu terasa mengikat dengan hangat..
Seperti secangkir teh yang
menguap, yang diseruput olehku..
Kala aku tak tau, kemana harus ku
buang gigil ini..
Mengapa Ia Harus Ada
Kita tak pernah tau sejauh mana
waktu mampu menghapus luka..
Bila
pertemuan hanya akan menyisakan kenangan, mengapa ia harus ada..?
Hujan Deras pun Tak Dapat Menghapusnya
Setiap orang punya catatan masa
lalu
Yang terkadang hujan deras pun tak dapat menghapusnya.
Bahkan meski berkali-kali
mengalihkan hidup kepada dunia lain, tak mampu membuatnya benar-benar hilang.
Sebagian dari catatan itu ada
yang menjadi penyakit dan sebagian yang lain menjadi penawar..
Petiklah yang baik dan urungkan untuk membunuh diri dengan yang pahit darinya..
Agar senyum yang melengkung ini
tak berubah menjadi kesedihan..
Semalam-malamnya
Semalam-malamnya penantian..
Adalah lebih kelam bila tak ada
yang diharapkan dari kehidupan..
Adalah lebih guyur daripada hujan
yang berlalu tanpa kenangan..
Lalu tatih yang menderap
sekalipun tersendat tetaplah melaju tanpa harus menoleh ke belakang lagi..
Untuk sekali lagi, aku belajar
memaknai kehidupan dengan sangat sederhana..
Bahwa hati memang kehendakNya, Ia
arahkan kemana Ia mau..
Lalu kita,,
Kita hanyalah bagian yang akan menjalankan dengan mencoba menjadi
sebaik-baiknya yang menjalani..
Selamat malam kamu..
Penantian yang masih sedang aku perjuangkan..
Jaga dirimu sebaik aku menjagamu di dalam doa ya..! .
Walau Hanya
Biarkanlah..
Mengalir dan mengisi..
Ruang-ruang yang sepi..
Bagai lembayung yang mengukir senja..
Walau
hanya sekejap..
Walau hanya sesaat..
Seperti Jari Telunjuk dan Jari Tengah
Kesempurnaan memang bukan milik
kita..
Selalu saja ada hal yang
terkadang kurang berkenan, entah itu disengaja atau tidak..
Niatnya selalu ingin menjadi yang
baik, membawa kepada yang baik, mengajak kepada yang baik..
Namun, di perjalanan tidak semua
yang direncanakan itu berjalan sesuai jalur yang kita kehendaki..
Lalu, ketika suasana mulai terasa
melelahkan..
Satu kata "Terima
Kasih", mungkin hanya itu yang bisa ku ucapkan karena selalu mau menjadi
tempatku berbagi cerita, berbagi keluh kesah..
Tak segala hal bisa dibagi dengan
semua orang, lain halnya dengan kita..
Yang rasanya bukan lagi siapa-siapa, tetapi kita adalah seperti jari telunjuk
dengan jari tengah ketika dirapatkan.
Ikhlaskan
Perjalanan hidup memang sulit
ditebak..
Hari ini mudah, esok mungkin
sulit..
Begitu juga dengan hati manusia,
bisa berubah kapan saja..
Hari ini bahagia, mungkin esok
bersedih..
Pada prinsipnya, segala yang
dipulangkan kepada keikhlasan tidak akan mengecewakan..
Sekuat, sesakit, sesulit apa pun
itu..
Bila hati ridho dengannya, semua
akan terasa baik-baik saja..
Nikmat yang paling megah dariNya
adalah kesabaran..
Kekuatannya terasa ketika
orang-orang di sekitar berlaku tidak sesuai dengan apa yang kita pahami,
Maka kala itu ia telah mengambil
jalannya sendiri..
Menguatkan untuk tetap tersenyum,
karena bagian kita hanyalah yang kecil..
Tak kan mampu mengendalikan orang
dengan mudah..
Apalagi hatinya..
Teruntuk Engkau
Dalam hari-harimu yang terus
melaju dan bergulir..
Sempatkanlah..
Walau hanya sesaat, untuk sekedar
mengingat dan mendoakan aku..
Jadikanlah aku tujuan dan
tempatmu berpulang kelak..
Ketika saat ini pertemuan tidak
membersamai kita..
Lalu kita mengirim ribuan doa
yang sama
KepadaNya..
Semoga segera kita dipertemukan..
Teruntuk engkau yang kelak akan menjadi alasan mengapa senyum-senyum itu harus
selalu ada..
Sungguhkah ini Wajar?
Aku menjadikanmu sesuatu yang
sewajarnya..
Mengingatmu pun sewajarnya..
Karena tau tak semua yang diinginkan itu harus didapatkan..
Bahkan segala yang sudah
tergenggam pun mampu berlepas diri dan pergi..
Ehm.. Terkadang helaan nafas ini
terasa sesak..
Dan terkadang terasa berat..
Menatih likuan ini, seperti berjalan di lajur-lajur waktu yang tak
berpenerang..
Sungguh pun ada, sebagian dari
harap ini tetap berdetak..
Petanda bahwa masih ada ingin,
namun disamarkan..
Begitulah..
Menjelma
Engkau menguap hening
Menjelma mimpi
Menjelma harapan
Menjelma pinta
Menjelma mohon
Dan selalu menjadi sesuatu yang mendebarkan..
Menjadi sesuatu yang membuatku ingin berlalu dari rindu ini..
Dengan segera, tenggelam dalam
dekapmu..
Khalilku
Seperti yang kau ketahui, selalu
ku coba untuk tersenyum
Sembari menghaturkan doa-doa untuk pertemuan kita kelak
Doa yang berhamburan mengetuk pintu-pintu langit agar dibukakan jalan untuknya
masuk.. Mengiba dan merayu kepadaNya..
Sungguh, bagaimana pun..
Rindu itu memang tak bisa
dihentikan dengan mudah..
Selalu saja ia membayangi
hari-hari yang kadang terasa begitu panjang
Yang kadang terasa begitu pendek..
Namun, sejatinya ia tetap pada
kelazimannya..
Hanya kita saja yang terkadang
kurang bersabar dengannya..
Selamat malam pangeran..
Khalilku,,
Aku hanya ingin mengatakan bahwa
aku kembali merinduimu..
Segera susuri jalan untuk
mendekat pada pertemuan kita ya..
Semoga selalu penjagaanNya
meliputi setiap langkahmu..
Dan "semoga yang sama"
juga untukku..
Sahabat
Terima kasih untuk selalu mencoba
menjadi alasan mengapa senyum ini harus selalu ada..
Yang selalu merangkul dan
menenangkan di kala gundah..
Sungguh terkadang hidup ini sulit
Namun engkau menyadarkan bahwa
kita mesti seperti air yang selalu mengalir mencari celah untuk tetap
bergerak..
Bila aku katakan aku ingin
menjadi pelangi, maka aku akan kekurangan warna bila engkau tidak hadir
menyertainya..
Sahabat..
Membiarkannya Mengalir
Banyak hal yang tidak bisa
dijelaskan bahkan ada yang sulit untuk dipahami..
Seperti angin lalu yang mengelus ranting-ranting pohon itu..
Yang datang lalu berlalu, datang dan kembali berlalu..
Seperti hati yang tak dapat dipaksa untuk benci, seperti hati yang tak dapat
dipaksa untuk cinta..
Hanya mampu membiarkannya mengalir, memilih jalan sendiri..
Seperti keyakinan siang pada malam yang pasti akan datang kala senja telah
berlalu..
Ia akan tau jalan mana yang tepat untuk berlabuh, bukan..?
Bukankah begitu?
Ketika itu, aku memilih untuk membiarkannya mencari..
Karena ia akan tau titik nyaman mana yang akan membuatnya berhenti mencari..
Datanglah, Aku Menunggu
Teruntuk kamu yang menjadi
rahasia masa depanku..
Taukah, bila hari demi hari aku selalu menebak apakah hari esok adalah pertemuan
kita..
Yang selalu aku rayukan kepada Rabb ku, untuk selalu menjagamu di dalam
kebaikan..
Menuntun langkahku dan langkahmu untuk bergerak mendekat dan semakin dekat..
Kita adalah dua, yang mungkin saja sedang sibuk dengan masalah-masalah hidup
yang membelit..
Namun, harapanku tetaplah sama..
Ingin kau diliputi kesehatan dan penghidupan yang terjaga..
Kelak, bila waktu itu datang..
Genggam tanganku, dan
berjanjilah..
Kita akan menjadi sepasang yang ikhlas dengan ketentuanNya..
Apa pun itu, rencanaNya adalah yang terkuat..
Kita hanya bisa meniatkan sambil berharap niat itu akan dinyatakan..
Dan dengan usaha-usaha yang sehari-hari kita akan lakukan untuk meyakinkanNya..
Kita yang terlampau jauh dari kesempurnaan, tak mungkin akan menggapai
sempurna..
Melainkan dengan mencoba
menyempurnakan hidup dengan sabar dan syukur..
Semoga kau baik-baik saja saat ini, dan malam ini kembali aku merinduimu..
Dan tak ada yang dapat aku lakukan kecuali mendoakanmu, semoga Engkau berada
dalam sebaik-baiknya penjagaan..
Datanglah dengan segera, aku menunggumu..
Sungguh Aku Ingin Menyerah
Selamat pagi jiwa-jiwa yang
percaya bahwa kebahagiaan itu dekat..
Jiwa yang percaya bahwa dalam perjalanan ini semua tidak mesti dikeluhkesahkan
bahkan diumpatkan..
Jiwa yang percaya bahwa semua rencana sudah rampung disusun dan siap untuk
ditelusuri..
Maka berbahagialah mereka yang menjalaninya dengan sabar dengan tetap tenang..
Tanpa lupa bahwa kita punya Dia yang menguatkan..
Beritahu aku, sudut mana yang
harus aku datangi agar aku bisa berhenti memikirkanmu..
Karena begitu tidak mudah untuk menenangkan hati yang bergemerisik ini, begitu
tidak mudah untuk tiba-tiba berhenti dan membuatmu pergi lalu hilang..
Sungguh,
Aku ingin menyerah..
Sendiri dan Bersama
Kita memang terkadang sibuk
sendiri..
Sibuk merangkai dunia sendiri..
Namun pada satu waktu, kita bersama..
Bahwa ada hal yang terkadang mereka tak pahami..
Lalu kita memilih untuk menepi..
Memberi ruang untuk bernafas sendiri..
Menenggelamkan risau dan melabuhkan semangat baru..
Iya, kita butuh sendiri..
Untuk merencanakan langkah, darimana kita akan memulai..
Lalu selanjutnya kita butuh bersama ketika kita tersadar bahwa di dunia ini
kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk sendiri..
Aku yang Selalu Ingin
Aku
yang tak bisa berbuat banyak, bahkan
dalam kelapanganku sekalipun..
Tak mudah, tapi aku mencoba..
Mencoba untuk masuk ke dalam duniamu..
Ingin berdiri sebagai sesuatu yang menjagamu selain penjagaanNya..
Ingin hadir sebagai sesuatu yang membuatmu tersenyum dan bahagia..
Sesungguhnya aku ingin hidup di dalam tatapanmu, seperti cahaya yang membuatmu mampu melihat sekitar..
Yang bisa memberimu ruang untuk melihat warna-warni kehidupan..
Hingga kita mampu saling menyadari bahwa kebersamaan itu menenangkan..
Dan pada akhirnya, mencoba untuk saling menggenggam dan melupakan cara melepaskan..
Maukah kau?
Tak mudah, tapi aku mencoba..
Mencoba untuk masuk ke dalam duniamu..
Ingin berdiri sebagai sesuatu yang menjagamu selain penjagaanNya..
Ingin hadir sebagai sesuatu yang membuatmu tersenyum dan bahagia..
Sesungguhnya aku ingin hidup di dalam tatapanmu, seperti cahaya yang membuatmu mampu melihat sekitar..
Yang bisa memberimu ruang untuk melihat warna-warni kehidupan..
Hingga kita mampu saling menyadari bahwa kebersamaan itu menenangkan..
Dan pada akhirnya, mencoba untuk saling menggenggam dan melupakan cara melepaskan..
Maukah kau?
Tuhan Sang Punya Rencana
Sebab di kedua bola matamu aku
melihat dunia, karenanya aku menyukai caramu menatap..
Sebab di dalam senyummu aku menemukan bahagia, karenanya aku suka melihatmu
tersenyum..
Tersebab aku mengagumimu namun harus ku diamkan dengan sengaja, karenanya aku
hanya mampu mencuri-curi tatapanmu dari kejauhan..
Ada yang harus dan tak harus aku tampakkan..
Demikian, aku ingin menjagamu di dalam doa dan kekhawatiranku..
Karena selalu, kebaikan untukmu
yang aku mohonkan..
Kelak bila engkau akan bersamaku atau tidak..
Tuhan memang punya rencana yang lebih baik,bukan?
Ingin Menjadi Bagianmu
Bahkan dalam kesempatan singkat
yang diberikan untuk sekedar menatapmu dari dekat..
Aku hanya ingin melihat garis-garis senyum yang dilukiskan bibirmu..
Ingin masuk ke dalam kedua bola matamu,karena di sana ada aku..
Aku suka berdekat denganmu,kala hadirmu mendebarkanku..dan aku akan memulai
kebingunganku sendiri untuk menenangkan debaran itu..
Lalu,sambil mengusap dada "Tenanglah sedikit", gumamku dalam hati..
Sungguh,laksana hujan yang datang dengan tiba2 dan pergi begitu saja..namun
selalu..
Hadirmu senantiasa ku rindui..
Terlebih untuk menetap sejenak di sisiku..
Sejenak saja,terkadang itu sudah lebih daripada CUKUP..
Friday, April 07, 2017
Benar Adanya
Benar adanya kepergian itu menyakitkan
Dan untuk membuat lupa pada yang pernah ada itu menyulitkan..
Subscribe to:
Posts (Atom)