Saturday, April 15, 2017

Kemana Harus Ku Buang Gigil Ini

Pagi yang kembali, berkali-kali..

Melangkah menuju siang, melaju menuju sore, menatih malam..

Hingga bulan tenggelam, tepat di bola matamu..

Dan setelah itu, pagi kembali lagi..

Yang saat ini terasa dingin, namun esok mungkin akan hangat..

Pada waktu yang ditentukan, berkali-kali ia akan kembali..

Lalu, yang membedakan adalah ketika itu pagi kita hujan..

Dan kini pagi kita terasa dingin..

Bila kicauan itu terasa syahdu..

Saat itu tetap aku mencoba memeluk segala rinduku..

Tanpa peduli, beku seperti apa yang tengah mengintai untuk menyergap..

Tak perlu tau apa yang akan terjadi esok hari..

Cukup berusaha untuk membuat pagi yang dingin itu terasa mengikat dengan hangat..

Seperti secangkir teh yang menguap, yang diseruput olehku..


Kala aku tak tau, kemana harus ku buang gigil ini.. 

0 komentar:

Post a Comment

 

Lembar Sajak Template by Ipietoon Cute Blog Design