Saturday, May 27, 2017

Rapuhnya Aku


telah ku cerna lagi dalam-dalam pahitnya penantian..
di antara gemerlap yang memadam
membuai syahdu pucuk2 sunyi yang ku harap segera menepi
telah ku rasakan lagi sakitnya merindu
di penghujung rapuhku yang hampir menderaikan gerimis..
aku terpaku pada sunyinya malam
menjejaki bayang-bayang semu yang takkan mungkin datang..
biarpun ku buai ia dengan perlahan, takkan berwujud seperti yang ku harapkan..
Tuhan, berilah kekuatan untukku menepis serpihan gundah yang menerpa..!
meredam segala risau..
bumbui aku dengan manisnya iman, agar tak lagi ku rasakan pedihnya penantian..

Nyanyian Kerinduan


Rintikmu wahai hujan
Membulirkan aksara-aksara kerinduan
Pada mentari yang bersembunyi di balik tirai
layap menyusup pada simbol-simbol rasa yang mekar
membaur pada jarak
dan pada dinginnya pagi ini..
bersamamu wahai hujan..
ku turunkan lesu pada sayup-sayup duniaku..


(23 November 2012)

Sepantas Sejuk-sejuk Embun dan Sepatut Derai-derai Hujan


Jenjang waktu membujukku tersenyum
Laun-laun ku temui satu titik dalam kalbu
Membentak ku lebih lembut
Aku liar dalam rindu
Meski ku hadang dengan tangan terbuka tumpukan-tumpukan itu

Temui aku dalam purnama
Ketika peraduan ku benderang dengan suryaNya
Dalam sujud pinta
Ku ingin jadi mawar baginya
 

Hanya itu
Sepantas sejuk-sejuk embun
Sepatut derai-derai hujan
Aku menggantung banyak harap pada ribuan hari yang menantangku sepanjang
Dunia berputar
dan selama nafas masih setia berhembus untuk kita..


(21 Desember 2012)
 

Lembar Sajak Template by Ipietoon Cute Blog Design