Saturday, May 27, 2017
Rapuhnya Aku
telah ku cerna lagi dalam-dalam pahitnya penantian..
di antara gemerlap yang memadam
membuai syahdu pucuk2 sunyi yang ku harap segera menepi
telah ku rasakan lagi sakitnya merindu
di penghujung rapuhku yang hampir menderaikan gerimis..
aku terpaku pada sunyinya malam
menjejaki bayang-bayang semu yang takkan mungkin datang..
biarpun ku buai ia dengan perlahan, takkan berwujud seperti yang ku harapkan..
Tuhan, berilah kekuatan untukku menepis serpihan gundah yang menerpa..!
meredam segala risau..
bumbui aku dengan manisnya iman, agar tak lagi ku rasakan pedihnya penantian..
Nyanyian Kerinduan
Rintikmu wahai hujan
Membulirkan aksara-aksara kerinduan
Pada mentari yang bersembunyi di balik tirai
layap menyusup pada simbol-simbol rasa yang mekar
membaur pada jarak
dan pada dinginnya pagi ini..
bersamamu wahai hujan..
ku turunkan lesu pada sayup-sayup duniaku..
(23 November 2012)
Sepantas Sejuk-sejuk Embun dan Sepatut Derai-derai Hujan
Jenjang waktu membujukku tersenyum
Laun-laun ku temui satu titik dalam kalbu
Membentak ku lebih lembut
Aku liar dalam rindu
Meski ku hadang dengan tangan terbuka tumpukan-tumpukan itu
Temui aku dalam purnama
Ketika peraduan ku benderang dengan suryaNya
Dalam sujud pinta
Ku ingin jadi mawar baginya
Hanya itu
Sepantas sejuk-sejuk embun
Sepatut derai-derai hujan
Aku menggantung banyak harap pada ribuan hari yang menantangku sepanjang
Dunia berputar
dan selama nafas masih setia berhembus untuk kita..
(21 Desember 2012)
Saturday, April 15, 2017
Sampai Kapan
Di bawah rundung kicau angin
Dan sesepoi meriah debur-debur ombak.
Ingin ku nyatakan bahwa kelamku
beringsut menepi.
Mungkin saja lelah itu menyerah
lalu mencoba membunuh setiap sepi yang dulu datang dengan gusar.
Bukankah pondok itu meneduhkan
kita dari panas, tetapi terkadang angin pun menghela gerimis untuk masuk
mengenai kita.
Ya, bila hidup tak kita maknai
dengan sangat bijak, sampai kapan kita harus berpagut dengan gundah sembari ia
mengaduk semua rasa yang terkadang menjadikan hati terasa kacau..
Kita berlindung, hanya untuk mencoba bertahan bukan berarti hujan tak akan mengenai kita..
Bukan berarti
pula panas tak akan menerik ke ubun-ubun kita..
Setiap masa datang dan berlalu
begitu saja. Saat ini tak akan sama dengan kemarin..
Esok
lebih misteri, lalu haruskah segala yang terlepas itu mesti disesali selamanya?
Kemana Harus Ku Buang Gigil Ini
Pagi yang kembali, berkali-kali..
Melangkah menuju siang, melaju
menuju sore, menatih malam..
Hingga bulan tenggelam, tepat di
bola matamu..
Dan setelah itu, pagi kembali
lagi..
Yang saat ini terasa dingin,
namun esok mungkin akan hangat..
Pada waktu yang ditentukan,
berkali-kali ia akan kembali..
Lalu, yang membedakan adalah
ketika itu pagi kita hujan..
Dan kini pagi kita terasa
dingin..
Bila kicauan itu terasa syahdu..
Saat itu tetap aku mencoba
memeluk segala rinduku..
Tanpa peduli, beku seperti apa
yang tengah mengintai untuk menyergap..
Tak perlu tau apa yang akan
terjadi esok hari..
Cukup berusaha untuk membuat pagi
yang dingin itu terasa mengikat dengan hangat..
Seperti secangkir teh yang
menguap, yang diseruput olehku..
Kala aku tak tau, kemana harus ku
buang gigil ini..
Mengapa Ia Harus Ada
Kita tak pernah tau sejauh mana
waktu mampu menghapus luka..
Bila
pertemuan hanya akan menyisakan kenangan, mengapa ia harus ada..?
Hujan Deras pun Tak Dapat Menghapusnya
Setiap orang punya catatan masa
lalu
Yang terkadang hujan deras pun tak dapat menghapusnya.
Bahkan meski berkali-kali
mengalihkan hidup kepada dunia lain, tak mampu membuatnya benar-benar hilang.
Sebagian dari catatan itu ada
yang menjadi penyakit dan sebagian yang lain menjadi penawar..
Petiklah yang baik dan urungkan untuk membunuh diri dengan yang pahit darinya..
Agar senyum yang melengkung ini
tak berubah menjadi kesedihan..
Semalam-malamnya
Semalam-malamnya penantian..
Adalah lebih kelam bila tak ada
yang diharapkan dari kehidupan..
Adalah lebih guyur daripada hujan
yang berlalu tanpa kenangan..
Lalu tatih yang menderap
sekalipun tersendat tetaplah melaju tanpa harus menoleh ke belakang lagi..
Untuk sekali lagi, aku belajar
memaknai kehidupan dengan sangat sederhana..
Bahwa hati memang kehendakNya, Ia
arahkan kemana Ia mau..
Lalu kita,,
Kita hanyalah bagian yang akan menjalankan dengan mencoba menjadi
sebaik-baiknya yang menjalani..
Selamat malam kamu..
Penantian yang masih sedang aku perjuangkan..
Jaga dirimu sebaik aku menjagamu di dalam doa ya..! .
Walau Hanya
Biarkanlah..
Mengalir dan mengisi..
Ruang-ruang yang sepi..
Bagai lembayung yang mengukir senja..
Walau
hanya sekejap..
Walau hanya sesaat..
Seperti Jari Telunjuk dan Jari Tengah
Kesempurnaan memang bukan milik
kita..
Selalu saja ada hal yang
terkadang kurang berkenan, entah itu disengaja atau tidak..
Niatnya selalu ingin menjadi yang
baik, membawa kepada yang baik, mengajak kepada yang baik..
Namun, di perjalanan tidak semua
yang direncanakan itu berjalan sesuai jalur yang kita kehendaki..
Lalu, ketika suasana mulai terasa
melelahkan..
Satu kata "Terima
Kasih", mungkin hanya itu yang bisa ku ucapkan karena selalu mau menjadi
tempatku berbagi cerita, berbagi keluh kesah..
Tak segala hal bisa dibagi dengan
semua orang, lain halnya dengan kita..
Yang rasanya bukan lagi siapa-siapa, tetapi kita adalah seperti jari telunjuk
dengan jari tengah ketika dirapatkan.
Ikhlaskan
Perjalanan hidup memang sulit
ditebak..
Hari ini mudah, esok mungkin
sulit..
Begitu juga dengan hati manusia,
bisa berubah kapan saja..
Hari ini bahagia, mungkin esok
bersedih..
Pada prinsipnya, segala yang
dipulangkan kepada keikhlasan tidak akan mengecewakan..
Sekuat, sesakit, sesulit apa pun
itu..
Bila hati ridho dengannya, semua
akan terasa baik-baik saja..
Nikmat yang paling megah dariNya
adalah kesabaran..
Kekuatannya terasa ketika
orang-orang di sekitar berlaku tidak sesuai dengan apa yang kita pahami,
Maka kala itu ia telah mengambil
jalannya sendiri..
Menguatkan untuk tetap tersenyum,
karena bagian kita hanyalah yang kecil..
Tak kan mampu mengendalikan orang
dengan mudah..
Apalagi hatinya..
Teruntuk Engkau
Dalam hari-harimu yang terus
melaju dan bergulir..
Sempatkanlah..
Walau hanya sesaat, untuk sekedar
mengingat dan mendoakan aku..
Jadikanlah aku tujuan dan
tempatmu berpulang kelak..
Ketika saat ini pertemuan tidak
membersamai kita..
Lalu kita mengirim ribuan doa
yang sama
KepadaNya..
Semoga segera kita dipertemukan..
Teruntuk engkau yang kelak akan menjadi alasan mengapa senyum-senyum itu harus
selalu ada..
Sungguhkah ini Wajar?
Aku menjadikanmu sesuatu yang
sewajarnya..
Mengingatmu pun sewajarnya..
Karena tau tak semua yang diinginkan itu harus didapatkan..
Bahkan segala yang sudah
tergenggam pun mampu berlepas diri dan pergi..
Ehm.. Terkadang helaan nafas ini
terasa sesak..
Dan terkadang terasa berat..
Menatih likuan ini, seperti berjalan di lajur-lajur waktu yang tak
berpenerang..
Sungguh pun ada, sebagian dari
harap ini tetap berdetak..
Petanda bahwa masih ada ingin,
namun disamarkan..
Begitulah..
Menjelma
Engkau menguap hening
Menjelma mimpi
Menjelma harapan
Menjelma pinta
Menjelma mohon
Dan selalu menjadi sesuatu yang mendebarkan..
Menjadi sesuatu yang membuatku ingin berlalu dari rindu ini..
Dengan segera, tenggelam dalam
dekapmu..
Khalilku
Seperti yang kau ketahui, selalu
ku coba untuk tersenyum
Sembari menghaturkan doa-doa untuk pertemuan kita kelak
Doa yang berhamburan mengetuk pintu-pintu langit agar dibukakan jalan untuknya
masuk.. Mengiba dan merayu kepadaNya..
Sungguh, bagaimana pun..
Rindu itu memang tak bisa
dihentikan dengan mudah..
Selalu saja ia membayangi
hari-hari yang kadang terasa begitu panjang
Yang kadang terasa begitu pendek..
Namun, sejatinya ia tetap pada
kelazimannya..
Hanya kita saja yang terkadang
kurang bersabar dengannya..
Selamat malam pangeran..
Khalilku,,
Aku hanya ingin mengatakan bahwa
aku kembali merinduimu..
Segera susuri jalan untuk
mendekat pada pertemuan kita ya..
Semoga selalu penjagaanNya
meliputi setiap langkahmu..
Dan "semoga yang sama"
juga untukku..
Sahabat
Terima kasih untuk selalu mencoba
menjadi alasan mengapa senyum ini harus selalu ada..
Yang selalu merangkul dan
menenangkan di kala gundah..
Sungguh terkadang hidup ini sulit
Namun engkau menyadarkan bahwa
kita mesti seperti air yang selalu mengalir mencari celah untuk tetap
bergerak..
Bila aku katakan aku ingin
menjadi pelangi, maka aku akan kekurangan warna bila engkau tidak hadir
menyertainya..
Sahabat..
Membiarkannya Mengalir
Banyak hal yang tidak bisa
dijelaskan bahkan ada yang sulit untuk dipahami..
Seperti angin lalu yang mengelus ranting-ranting pohon itu..
Yang datang lalu berlalu, datang dan kembali berlalu..
Seperti hati yang tak dapat dipaksa untuk benci, seperti hati yang tak dapat
dipaksa untuk cinta..
Hanya mampu membiarkannya mengalir, memilih jalan sendiri..
Seperti keyakinan siang pada malam yang pasti akan datang kala senja telah
berlalu..
Ia akan tau jalan mana yang tepat untuk berlabuh, bukan..?
Bukankah begitu?
Ketika itu, aku memilih untuk membiarkannya mencari..
Karena ia akan tau titik nyaman mana yang akan membuatnya berhenti mencari..
Datanglah, Aku Menunggu
Teruntuk kamu yang menjadi
rahasia masa depanku..
Taukah, bila hari demi hari aku selalu menebak apakah hari esok adalah pertemuan
kita..
Yang selalu aku rayukan kepada Rabb ku, untuk selalu menjagamu di dalam
kebaikan..
Menuntun langkahku dan langkahmu untuk bergerak mendekat dan semakin dekat..
Kita adalah dua, yang mungkin saja sedang sibuk dengan masalah-masalah hidup
yang membelit..
Namun, harapanku tetaplah sama..
Ingin kau diliputi kesehatan dan penghidupan yang terjaga..
Kelak, bila waktu itu datang..
Genggam tanganku, dan
berjanjilah..
Kita akan menjadi sepasang yang ikhlas dengan ketentuanNya..
Apa pun itu, rencanaNya adalah yang terkuat..
Kita hanya bisa meniatkan sambil berharap niat itu akan dinyatakan..
Dan dengan usaha-usaha yang sehari-hari kita akan lakukan untuk meyakinkanNya..
Kita yang terlampau jauh dari kesempurnaan, tak mungkin akan menggapai
sempurna..
Melainkan dengan mencoba
menyempurnakan hidup dengan sabar dan syukur..
Semoga kau baik-baik saja saat ini, dan malam ini kembali aku merinduimu..
Dan tak ada yang dapat aku lakukan kecuali mendoakanmu, semoga Engkau berada
dalam sebaik-baiknya penjagaan..
Datanglah dengan segera, aku menunggumu..
Sungguh Aku Ingin Menyerah
Selamat pagi jiwa-jiwa yang
percaya bahwa kebahagiaan itu dekat..
Jiwa yang percaya bahwa dalam perjalanan ini semua tidak mesti dikeluhkesahkan
bahkan diumpatkan..
Jiwa yang percaya bahwa semua rencana sudah rampung disusun dan siap untuk
ditelusuri..
Maka berbahagialah mereka yang menjalaninya dengan sabar dengan tetap tenang..
Tanpa lupa bahwa kita punya Dia yang menguatkan..
Beritahu aku, sudut mana yang
harus aku datangi agar aku bisa berhenti memikirkanmu..
Karena begitu tidak mudah untuk menenangkan hati yang bergemerisik ini, begitu
tidak mudah untuk tiba-tiba berhenti dan membuatmu pergi lalu hilang..
Sungguh,
Aku ingin menyerah..
Sendiri dan Bersama
Kita memang terkadang sibuk
sendiri..
Sibuk merangkai dunia sendiri..
Namun pada satu waktu, kita bersama..
Bahwa ada hal yang terkadang mereka tak pahami..
Lalu kita memilih untuk menepi..
Memberi ruang untuk bernafas sendiri..
Menenggelamkan risau dan melabuhkan semangat baru..
Iya, kita butuh sendiri..
Untuk merencanakan langkah, darimana kita akan memulai..
Lalu selanjutnya kita butuh bersama ketika kita tersadar bahwa di dunia ini
kita tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk sendiri..
Aku yang Selalu Ingin
Aku
yang tak bisa berbuat banyak, bahkan
dalam kelapanganku sekalipun..
Tak mudah, tapi aku mencoba..
Mencoba untuk masuk ke dalam duniamu..
Ingin berdiri sebagai sesuatu yang menjagamu selain penjagaanNya..
Ingin hadir sebagai sesuatu yang membuatmu tersenyum dan bahagia..
Sesungguhnya aku ingin hidup di dalam tatapanmu, seperti cahaya yang membuatmu mampu melihat sekitar..
Yang bisa memberimu ruang untuk melihat warna-warni kehidupan..
Hingga kita mampu saling menyadari bahwa kebersamaan itu menenangkan..
Dan pada akhirnya, mencoba untuk saling menggenggam dan melupakan cara melepaskan..
Maukah kau?
Tak mudah, tapi aku mencoba..
Mencoba untuk masuk ke dalam duniamu..
Ingin berdiri sebagai sesuatu yang menjagamu selain penjagaanNya..
Ingin hadir sebagai sesuatu yang membuatmu tersenyum dan bahagia..
Sesungguhnya aku ingin hidup di dalam tatapanmu, seperti cahaya yang membuatmu mampu melihat sekitar..
Yang bisa memberimu ruang untuk melihat warna-warni kehidupan..
Hingga kita mampu saling menyadari bahwa kebersamaan itu menenangkan..
Dan pada akhirnya, mencoba untuk saling menggenggam dan melupakan cara melepaskan..
Maukah kau?
Tuhan Sang Punya Rencana
Sebab di kedua bola matamu aku
melihat dunia, karenanya aku menyukai caramu menatap..
Sebab di dalam senyummu aku menemukan bahagia, karenanya aku suka melihatmu
tersenyum..
Tersebab aku mengagumimu namun harus ku diamkan dengan sengaja, karenanya aku
hanya mampu mencuri-curi tatapanmu dari kejauhan..
Ada yang harus dan tak harus aku tampakkan..
Demikian, aku ingin menjagamu di dalam doa dan kekhawatiranku..
Karena selalu, kebaikan untukmu
yang aku mohonkan..
Kelak bila engkau akan bersamaku atau tidak..
Tuhan memang punya rencana yang lebih baik,bukan?
Ingin Menjadi Bagianmu
Bahkan dalam kesempatan singkat
yang diberikan untuk sekedar menatapmu dari dekat..
Aku hanya ingin melihat garis-garis senyum yang dilukiskan bibirmu..
Ingin masuk ke dalam kedua bola matamu,karena di sana ada aku..
Aku suka berdekat denganmu,kala hadirmu mendebarkanku..dan aku akan memulai
kebingunganku sendiri untuk menenangkan debaran itu..
Lalu,sambil mengusap dada "Tenanglah sedikit", gumamku dalam hati..
Sungguh,laksana hujan yang datang dengan tiba2 dan pergi begitu saja..namun
selalu..
Hadirmu senantiasa ku rindui..
Terlebih untuk menetap sejenak di sisiku..
Sejenak saja,terkadang itu sudah lebih daripada CUKUP..
Friday, April 07, 2017
Benar Adanya
Benar adanya kepergian itu menyakitkan
Dan untuk membuat lupa pada yang pernah ada itu menyulitkan..
Tuesday, February 21, 2017
Langit Sedemikian Luas
Semenjak itu barulah aku mengerti
Mengapa langit itu sedemikian luasnya
Sebab setiap butir rindu yang tercipta dari para perindu itu
Mengepak sayap ke langit
Terlebih tatkala gelap semakin memekat
Makin bergemuruh ia
Berdesak-desak
Menderu cakrawala
Memburu pintu-pintu langit untuk segera sampai kepada Aamiin
Mengapa langit itu sedemikian luasnya
Sebab setiap butir rindu yang tercipta dari para perindu itu
Mengepak sayap ke langit
Terlebih tatkala gelap semakin memekat
Makin bergemuruh ia
Berdesak-desak
Menderu cakrawala
Memburu pintu-pintu langit untuk segera sampai kepada Aamiin
Friday, February 17, 2017
Kasih
Lantas bagaimana caranya membuatmu tau bahwa
Aku bersenandung sendu malam ini bersama bayu
Menceritakan kepada langit
Tempat bulan bersandar
Tak terperi rasanya membuat hati ini tetap kuat
Lalu, sepulang aku dari lamunan itu
Aku tetap menemui kau tersenyum ramah
Dan aku mengerti bahwa
Kau pun kesulitan saat aku berada jauh dari pelupukmu
Kasih..
.
.
*bila ku rindu bersajak tentu aku pun rindu padamu
*karena padanya segala rasa tertuang tanpa terkecuali
Aku bersenandung sendu malam ini bersama bayu
Menceritakan kepada langit
Tempat bulan bersandar
Tak terperi rasanya membuat hati ini tetap kuat
Lalu, sepulang aku dari lamunan itu
Aku tetap menemui kau tersenyum ramah
Dan aku mengerti bahwa
Kau pun kesulitan saat aku berada jauh dari pelupukmu
Kasih..
.
.
*bila ku rindu bersajak tentu aku pun rindu padamu
*karena padanya segala rasa tertuang tanpa terkecuali
Sunday, February 12, 2017
Anakku, Abrar
Anakku, Abrar
Dunia luaskan?
Mentari benderang
Dan rembulan berpijar malam ini
Aku ingin hidupmu kelak sebenderang itu
Dunia luaskan?
Mentari benderang
Dan rembulan berpijar malam ini
Aku ingin hidupmu kelak sebenderang itu
Anakku, Abrar
Selain luas, dunia saat ini keras
Kehidupan rumit
Sehingga banyak hal berubah sulit
Namun, impian kami untukmu tetap
Jadilah sesuatu yang bermanfaat di kemudian
Kala kau telah mampu menaklukkan gunung
Dan jangan hanya itu
Berteguhlah dengan iman
Allah menyukai pemuda di jalan lurus
Jangan bersia-sia dengan waktu
Cukup mereka, kita jangan..
Selain luas, dunia saat ini keras
Kehidupan rumit
Sehingga banyak hal berubah sulit
Namun, impian kami untukmu tetap
Jadilah sesuatu yang bermanfaat di kemudian
Kala kau telah mampu menaklukkan gunung
Dan jangan hanya itu
Berteguhlah dengan iman
Allah menyukai pemuda di jalan lurus
Jangan bersia-sia dengan waktu
Cukup mereka, kita jangan..
Selamat Pagi
Selamat pagi pendar pagi yang cerah. Semangat terasa kembali terisi saat lelah seharian kemarin telah dibinasakan di dalam lelap. Dan betapa keindahan hari ini masih menjadi milik kita. Kita tak lagi memeluk dingin melainkan setiap senyum adalah percikan-percikan kehangatan yang bermunculan dari wajah-wajah mereka yang tau bahwa hidup harus dihargai dengan tidak membiarkannya sia ditelan waktu. Bahkan ketika cahaya diganti oleh ketiadaan. Lain hal dengan senja, ia meriah di dalam jingga. Perihal pergantian siang dan malam, tetap waktu memberi keindahan di sela-sela kesibukannya melangkah..
Thursday, February 09, 2017
Menjelma
Engkau menjelma lirik-lirik yang ku senandungi sepanjang hari..
Menjelma doa-doa yang ku munajatkan kepadaNya..
Menjelma hujan,menjadi tempatku bermohon..
Menjadi harapan yang aku lantunkan..
Menjadi sesuatu yang aku gandrungi,aku mimpikan,dan aku bahasakan sebagai
"Pangeran"
Selamat siang kamu..
Mendekat
Mencoba
memahami alur yang ada dengan tetap menahan diri agar senantiasa mampu menjadi
sosok yang sabar..
Meski sampai batas yang belum ditentukan..
Meski sore telah berganti senja dan senja telah berganti malam..
Meski yang dirindu belum kunjung mendatangi dalam nyatanya perjalanan ini..
Meski tatih yang selalu berusaha untuk dilangkahkan, mendekat..
Semakin mendekat..
Dan pastinya mendekat..
Padamu..
Meski sampai batas yang belum ditentukan..
Meski sore telah berganti senja dan senja telah berganti malam..
Meski yang dirindu belum kunjung mendatangi dalam nyatanya perjalanan ini..
Meski tatih yang selalu berusaha untuk dilangkahkan, mendekat..
Semakin mendekat..
Dan pastinya mendekat..
Padamu..
Sudahilah dan Tersenyumlah
Dan
melangkahlah..
Akan banyak hal baru yang akan kau temui, yang akan kau rasai.
Sudahilah segala yang memberatkan, bila semua dapat engkau tepis dengan baik..
Maka tersenyum adalah alasan terbaik untuk membuat hari ini tersimpul pelangi..
Dan bila seandainya engkau ingin memandang kembali ke belakang, jadikanlah yang telah terjadi itu sebagai sesuatu yang membekas..
Bukan sakitnya, tapi pelajarannya..
Selamat siang KAMU..
Akan banyak hal baru yang akan kau temui, yang akan kau rasai.
Sudahilah segala yang memberatkan, bila semua dapat engkau tepis dengan baik..
Maka tersenyum adalah alasan terbaik untuk membuat hari ini tersimpul pelangi..
Dan bila seandainya engkau ingin memandang kembali ke belakang, jadikanlah yang telah terjadi itu sebagai sesuatu yang membekas..
Bukan sakitnya, tapi pelajarannya..
Selamat siang KAMU..
Akhirnya, Jawabannya adalah Pergi
Apa aku harus pergi saja?
Melupakan hati yang hampir jatuh ini..
Karena terlalu sulit bagiku untuk mencoba menggapai dan menjangkaumu dengan sebelah tangan..
Lalu jika ku gunakan kedua tanganku,tangan mana lagi yang akan aku gunakan untuk bergantung..
Bergantung kepadaNya, kepada keputusanNya, kepada jalan pilihanNya..
Tuhan,selamatkan aku dalam rimbunnya belantara ini..
Tempat aku menjelajah dan mencari titik kenyamananku..
Wednesday, February 08, 2017
Hanya Agar Aku Lupa
Aku
memendammu jauh..
Jauh di sini..
Di tempat yang hanya aku dan Dia yang tau..
Atas segala harap dan inginku..
Yang sering aku detakkan bersama degup jantung ini..
Yang sering aku denyutkan bersama denyut nadi ini..
Biarlah ia menjadi sesuatu yang terkubur, hingga suatu saat aku bisa lupa bahwa aku pernah mati-matian membenamkanmu di sini..
Agar aku lupa bahwa aku pernah menjadikanmu harapan untuk masa depanku..
Jauh di sini..
Di tempat yang hanya aku dan Dia yang tau..
Atas segala harap dan inginku..
Yang sering aku detakkan bersama degup jantung ini..
Yang sering aku denyutkan bersama denyut nadi ini..
Biarlah ia menjadi sesuatu yang terkubur, hingga suatu saat aku bisa lupa bahwa aku pernah mati-matian membenamkanmu di sini..
Agar aku lupa bahwa aku pernah menjadikanmu harapan untuk masa depanku..
Pendar Kelabu
Pendar
yang mulai kelabu..
Yang mulai mengelam..
Aku bagai tersesat,jauh..
Di lubuk yang dalam..
Entah,,
Bagaimana caranya agar aku mampu menembusmu dengan mudah..
Semudah cahaya yang merasuk dari sela-sela ranting daun itu..
Yang mulai mengelam..
Aku bagai tersesat,jauh..
Di lubuk yang dalam..
Entah,,
Bagaimana caranya agar aku mampu menembusmu dengan mudah..
Semudah cahaya yang merasuk dari sela-sela ranting daun itu..
Luar Biasa
Sekuat hatimu bertahan dalam tajamnya kerikil yang menghalangi jejal
langkahmu..
Ingatlah selalu bahwa ada sesuatu yang tersirat yang kelak akan berguna bagimu
dalam menjalani hidup di masa berikutnya..
Entah lebih berat atau lebih ringan daripada ini..
Tak ada yang melulu lurus tanpa belokan,tak ada yang melulu rata tanpa
tanjakan..
Katanya "Hasil luar biasa tak mungkin dilakukan dengan cara biasa"
"Hidup luar biasa selalu diiringi dengan ujian luar biasa"
Jagalah, Untukku
Ku biarkan rasa ini
mengalun..
Pelan dan lembut..
Merasuk pada hati yang mencoba menyabarkan diri selalu..
Selalu hingga sampai pada titik terberat dan yang paling keras..
Menyadari perjalanan ini adalah pilihanNya,tak dapat ku bebaskan ketergantungan
ini walau sedetik..
MembutuhkanNya setiap waktu, pada setiap hujaman itu melukai..
Pada setiap langkah demi langkah hingga satu persatu batas itu terlewati..
Berbicara tentang hingga,tak ada yang mampu menebak kapan ia akan tergenggam
dengan sempurna..
Hanya, dengan kesendirian ini,dengan kesepian ini, Ia mengajarkan bahwa untuk
bertahan tidak cukup bila hanya mengandalkan orang lain..
Karena jauh daripada
itu,diri sendiri adalah kekuatan utama..
Maka Ia akan tambahkan kekuatan dari sisiNya..
Oleh sebab itu,aku mampu berdiri dan tetap melangkah hingga saat ini.
Meski rindu berkali-kali
menyapa..hanya lewat tetes air mata dalam sujud aku bertanya..
"Di manakah dia saat ini?,mohon jaga ya Allah. Untukku"
Kita Tak Lebih
Kita tak lebih dari pengharap yang selalu memandang ke atas untuk
membujuk dan sedikit merayu kepada Tuhan agar dikuatkan pundak untuk memikul
beragam ujian yang datang..
Tak lebih dari peminta,yang senantiasa menadahkan tangan berharap limpahan
kasih sayang..
Tak lebih dari seseorang yang tak mampu berdiri sendiri tanpaNya..
TanpaNya kita bagai pohon tanpa akar,yang tegak tapi rapuh..
Yang tak seimbang dan mudah rubuh..
Tuesday, February 07, 2017
Yang Melayang, Yang Hampir Hilang
Memilih
senyum untuk menutupi luka
Memilih ikhlas untuk akhir dari sebuah perjuangan..
Ketika kesementaraan ini terasa semakin memberatkan
waktu bagai tak bergerak.
Dan kita bagai ombang-ambing di sudut cakrawala..
yang melayang,yang hampir hilang..
Subscribe to:
Posts (Atom)